UNTUKPEMESANAN PELET BULU PERINDU,MINYAK BULU PERINDU,KERIS SEMAR MESEM MELALUI CP 082277192362 PIN BBM 27DB1BC2. Bulu Perindu Sukma Bulu Perindu Asli Kalimantan Minyak Ciri - ciri keaslian . Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas,
Sebagaisenjata perang, keris pusaka berbilah lurus itu diyakini menyimpan kekuatan esoteris yang luar biasa. Energi atau yoni yang terkandung di dalam pusaka dipercaya mampu menyokong Pangeran Diponegoro dalam memerangi kolonial Belanda. (Kiai Ageng Bondoyudo) digunakan untuk mengobarkan semangat tempur balatentaranya di masa-masa sulit selama
KERISEmpu Gandring, pusaka yang konon katanya terbuat dari bongkahan meteor yang jatuh dari langit. Keris ini dibuat oleh Empu Gandring, yang menjadi salah satu keris sakti seiring berdirinya Kerajaan Singasari. Seperti dilansir dari Sindonews, kala itu, Ken Arok meminta Empu Gandring memuat keris dalam satu malam.
Vay Tiền Nhanh. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Ll-Rq0cgh91ykG2Fl5xxEu-HMHd7eH2KOVLgKYLnX_iU2FhMy-iDkA==
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dengan terbunuhnya Ken Arok Sang Amurwabumi, tampuk kerajaan Singosari kosong. Berdasarkan adat yang berlaku maka anak laki-laki tertualah yang berhak meneruskan tahta kerajaan. Maka Anusapati menempati urutan pertama mengantikan Ken Arok, selain anak tertua Anusapati juga telah berjasa berhasil menangkap dan membunuh Ki Pengalasan si pembunuh Ken Arok. Selain itu Anusapati adalah anak dari Ken Dedes istri pertama Ken Arok. Tahun 1247 Anusapati dinobatkan menjadi Raja Singosari yang kedua. Akan tetapi penobatan ini menimbulkan rasa tidak puas anak-anak Ken Arok dari Ken Umang. Tohjaya sebagai anak tertua Ken Umang juga merasa sebagai pewaris tahta urutan pertama, karena ia anak kandung Ken Arok. Sedangkan Anusapati hanyalah anak tiri. Walaupun pada akhirnya Anusapati yang dinobatkan sebagai raja, namun Tohjaya mempunyai dua dendam yang membara. Pertama, dendam karena sebenarnya Tohjaya tahu bahwa dalang pembunuhan Ken Arok ayahnya adalah Anusapati bukan Ki Pengalasan. Kedua, dendam karena Anusapati merebut haknya atas tahta kerajaan Singosari. Anusapati merasa bahwa kedudukannya di tahta kerajaan dalam ancaman, maka ia meningkatkan pengamanan istana. Ia sudah memperhitungkan bahwa Tohjaya dan adik-adiknya akan membalas dendam dan merebut tahta kerajaan. Belajar dari peristiwa terbunuhnya Tunggul Ametung dan Ken Arok, Anusapati memerintahkan untuk membangun kolam disekitar istana tempat ia dan keluarganya tidur. Semua pintu istana selalu dijaga secara bergantian siang dan malam. Anusapati mempunyai anak laki-laki yang bernama Ranggawuni, sebagai anak raja Ranggawuni mendapat pengawalan yang ekstra ketat. Melihat tidak ada celah untuk menuntut dendam dengan menerobos istana,Tohjaya merubah strateginya, tidak dengan menunjukkan perlawanan secara langsung namun sebaliknya, Tohjaya mendekati Anusapati. Tentu saja Anusapati tidak mudah tertipu dengan dengan siasat tersebut. Ia tidak mengendurkan pengawalan dan pengawasan. Selain itu keris mpu Gandring selalu ia bawa kemana-mana. Semakin hari,Tohjaya semakin menunjukkan kedekatannya dengan sang raja. Tidak ada lagi tanda-tanda perlawanan secara nyata. Akan tetapi Anusapati tetap tidak mengendurkan pengawalan dirinya. Meskipun sudah menduduki tahta raja, Anusapati tidak bisa merubah kebiasaanya sejak masih muda yaitu berjudi sabung ayam. Jika sudah berada di arena sabung ayam ia larut lupa diri dalam pertarungan hidup mati ayam yang sedang menyabung nyawa. Tohjaya akhirnya melihat celah tersebut. Tahun kedua Anusapati menduduki tahta datanglah Tohjaya menghadap kakandanya. Tohjaya menceritakan kebatan ayam jagonya yang sudah beberapa kali membunuh lawan-lawannya di arena sabung ayam, hingga saat ini tidak ada lagi ayam jago yang menandinginya. Mendengar kisah itu hati Anusapati panas dan tersinggung, benarkah Tohjaya mempunyai ayam jago tak terkalahkan, maka ia ingin mengadu ayam jagonya dengan ayam jago milikTohjaya. Tohjaya tentu saja setuju. Pada hari yang sudah ditentukan, Anusapati dan Tohjaya sudah siap dengan ayam jagonya masing-masing. Selain prajurit pengawal raja arena sabung ayam itu juga dipenuhi pengawal Tohjaya. Pertarungan segera dimulai. Kebiasaan saat itu dalam sabung ayam adalah mengikat pisau dalam taji ayam jago. Anusapati sangat berpengalaman dalam mengikat pisau taji ini, maka ia melakukan sendiri tanpa menyuruh pengawalnya. Saat duduk mengikatkan pisau taji tersebut terlihatlah keris mpu Gandring terselip di pingang Anusapati. Melihat keris itu Tohjaya menyindir dengan bertanya ”Kakanda Raja, apakah kanda takut ayam jagonya kalah dengan ayam jago saya, sehingga tidak cukup dengan mengikat pisau tapi sebilah keris pusaka?” Tentu saja Anusapati tersingung dengan pertanyaan Tohjaya, maka keris itu diserahkan kepada pengawalnya. Anusapati paham kehebatan keris tersebut dan sudah tahu bahwa keris tersebut telah mencabut empat nyawa, maka ia tidak mau melepaskan keris itu. Namun kali ini ia terlena. Keris tersebut ia serahkan kepada salah satu pengawalnya. Ayam jago Tohjaya memang sangat hebat, dengan sangat garang melabrak ayam jago sang raja. Namun ayam jago sang raja memang bukan ayam sembarangan, kuat dan sangat lincah. Beberapa kali dilabrak dihadapi,bahkan berhasil mendaratkan sebuah patukan paruhnya yang tajam. Jenger ayam jago Tohjaya kini sobek, darah mengalir. Mencium bau darah kedua ayam jago itu makin bernafsu untuk saling membunuh. Pertarungan makin seru, penonton gantian bersorak menyemangati jagonya masing-masing. Kini kedua ayam jago itu kepalanya penuh dengan darah. Tapi belum ada yang berhasil menusukkan pisau tajinya. Anusapati makin larut dalam pertarungan ke dua ayam jago itu. Apalagi nampaknya jagoannya di atas angin. Ia ikut bersorak-sorai bersama dengan pengawal-pengawalnya. Setelah saling mengambil ancang-ancang kedua ayam jago bersiap untuk saling serang. Nampaknya ayam jago Tohjaya sedikit kelelahan. Dua ayam jago saling mengepakkan sayap, siap-siap saling serang. Ayam jago Anusapati melompat bagai terbang di atas ayam jago Tohjaya yang mulai kelelahan. Pisau taji ayam jagonya Anusapati berhasil menyayat sayap lawannya. Darah segar mengalir menetes di tanah arena sabung ayam. Anusapati dan pengawalnya bersorak kegirangan, hilang kewaspadaan. Satu sayap ayam jago Tohjaya kini terkulai, tapi belum keok menyerah. Kedua ayam jago bersiap untuk serangan terakhir. Anusapati dan pengawalnya semakin keras bersorai dan tertawa. Setelah cukup mengambil ancang-ancang kedua ayam jago maju saling serang. Ayam jago Anusapati melompat cukup tinggi bagai terbang, pisau tajinya mengarah tepat ke leher musuhnya. Sebagian penonton tercekam, tapi sebagian lainnya bersorak. Beberapa detik kemudian pisau taji itupun tepat merobek leher musuhnya. Darah mengalir membasahi tanah arena sabung ayam. Ayam jago Tohjaya terhuyung kemudian jatuh terkulai meregang nyawa. Semua pengawal Anusapati bersorak, melompat gembira. Tapi pada saat yang bersamaan suara sorai Anusapati tersekat. Ia terhuyung sambil memegangi dadanya yang mengalirkan darah tak kalah derasnya. Membasahi tanah arena sabung ayam. Tubuh Anusapati limbung kemudian rubuh meregang nyawa. Para pengawalnya terlambat menyadari apa yang terjadi. Disamping tubuh Anusapati berdiri Tohjaya sambilmengacungkan kerismpu Gandring yang berlumuran darah Anusapati. Melihat aura magis keris itu para pengawal Anusapati tidak berani bertindak, pelan-pelan mundur meninggalkan gelanggang, kemudian lari menyelamatkan diri. Anusapati hanya bertahan dua tahun menduduki tahtanya. Mati dibunuh saudara tirinya dengan keris mpu Gandring. Keris itu telah merengut enam nyawa. Anusapatikah orang terakhir yang meregang nyawa di ujung keris itu? Bersambung..... Lihat Humaniora Selengkapnya
Mpu Gandring From Wikipedia, the free encyclopedia Mpu Gandring adalah tokoh dalam Pararaton yang dikisahkan sebagai seorang pembuat senjata ampuh. Keris buatannya konon telah menewaskan Ken Arok pendiri Kerajaan Singosari. Penggambaran modern tentang sosok Mpu Gandring.
ciri ciri keris mpu gandring